Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram

Agar memudahkan kita dalam membuat tafsiran-tafsiran terhadap data yang kita kumpulkan maka perlu adanya penyajian data. Dengan penyajian data, kita dapat mengetahui perkembangan suatu keadaan dan kita dapat juga mengadakan perbandingan pada waktu tertentu.  Penyajian data dapat digambarkan dalam bentuk diagram atau grafik. Untuk memudahkan pembuatan diagram atau grafik maka data-data yang kita peroleh, terlebih dahulu disusun dalam bentuk tabel. Berikut adalah bentuk-bentuk diagram yang dapat kita pelajari.

Diagram Batang

Diagram batang merupakan suatu cara bentuk penyajian data dengan menggunakan batang-batang berbentuk persegi panjang dengan lebar batang yang sama dan dilengkapi dengan skala tertentu untuk menyatakan banyaknya tiap jenis data. Jenis datanya ditempatkan pada sumbu mendatar, sedangkan pada sumbu tegak disajikan angka untuk menyatakan kuantitas atau jumlah data tersebut. Diagram batang sering digunakan untuk melihat perbandingan antara data yang satu dengan data yang lainnya.

Tabel 1.1 Produksi beras empat kabupaten tahun 2020-2021






Data-data di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram batang.












Diagram Garis

Diagram garis merupakan bentuk penyajian data pada bidang Kartesieus dengan menghubungkan titik-titik pada bidang kartesius yang mewakili data, sehingga diperoleh suatu grafik berupa garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk melihat perkembangan data yang berkesinambungan, seperti suhu badan pasien rumah sakit, curah hujan, tinggi permukaan air laut, populasi penduduk, dan sebagainya.

Contoh

Suhu badan pasien yang sedang diopname di suatu rumah sakit, dicatat setiap 3 jam selama 24 jam seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.2 Suhu badan pasien setiap 3 jam








Data-data tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram garis sebagai berikut.













Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran merupakan bentuk penyajian data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi juring-juring yang sesuai atau sebanding dengan data yang bersangkutan. Diagram lingkaran sangat baik untuk menunjukkan perbandingan antara 2 objek yang satu dengan yang lain terhadap keseluruhan dalam penyelidikan.

Contoh

Hasil survei majalah Amanah terhadap jumlah pembaca rubrik tertentu pada bulan April 2021 adalah sebagai berikut.

Tabel 1.3 Jumlah pembaca rubrik tertentu pada majalah Amanah.







Data di atas akan disajikan dalam diagram lingkaran. Untuk membuat diagram lingkaran tentang data ini dilakukan langkah-langkah seperti berikut.

  • Menentukan besarnya persentase tiap-tiap objek rubrik terhadap keseluruhan data. Dalam contoh ini jumlah rubrik per total rubrik. Misalnya kita ambil contoh untuk rubrik politik ; 
(60 : 200) x 100% = 30%

dengan cara yang sama dapat ditentukan persentase untuk rubrik yang lain 

  • Menentukan besarnya sudut pusat sektor lingkaran. Besarnya sudut pusat sektor lingkaran pada contoh ini ditentukan dengan membagi besar persentase tiap rubrik dengan 100% lalu mengalikan dengan besarnya sudut satu putaran lingkaran (360⁰). Misanya rubrik politik :
(30% : 100%) x 360⁰ = 180⁰

dengan cara yang sama dapat ditentukan besar sudut pusat sektor lingkaran untuk rubrik yang lainnya. 

  • Mempersentasikan hasil-hasil yang diperoleh pada langkah 1 dan 2 ke dalam lingkaran.
Dari langkah-langkah di atas kita peroleh data, jumlah data, persentase data, dan besar sudut pusat untuk masing-masing objek seperti berikut.





Dari data-data di atas, diperoleh diagram lingkaran seperti berikut.












Diagram Batang Daun

Dengan diagram batang daun, penyebaran data individu dapat disajikan. Sehingga secara keseluruhan data individu-individu dapat terlihat apakah ada kecenderungan data tersebut menyebar atau memusat pada suatu nilai tertentu, ataupun nilai manakah yang paling sering muncul ataupun yang jarang muncul. Diagram ini dinamakan diagram batang daun (stem and leaf diagram). Data kuantitatif (berbentuk angka) akan disajikan dengan menggunakan diagram batang daun serta ditata menjadi dua bagian. Angka pertama ditempatkan pada bagian diagram yang disebut batang, dan angka kedua dan seterusnya (jika ada) ditempatkan pada bagian yang disebut daun. Jadi, suatu data yang merupakan suatu bilangan, misalnya 68, akan dipisahkan sebagai 6-8, sedangkan 365 akan dipisahkan sebagai 3 - 65, atau 36-5.

Contoh

Nilai Penilaian Akhir Semester matematika dari 36 siswa adalah sebagai berikut.

44 56 63 65 61 70 74 71 76 71 72 73

75 76 84 83 84 85 85 89 94 91 95 97

47 59 66 68 64 71 75 73 79 71 73 76

Jika data tersebut tidak disusun dalam suatu diagram maka tidak segera terlihat kecenderungan penyebarnnya.

Berikut ini adalah diagram batang daun untuk data yang tersedia.








Untuk membuat suatu diagram batang daun untuk dataa nilai-nilai PAS matematika yang masing-masing terdiri dari dua angka seperti pada situasi di atas, kita tetapkan angka puluhan sebagai bagian batang dan angka satuan sebagai bagian daun.
Demikian pembahasan tentang Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram. Semoga artikel atau pembahasan ini dapat bermanfaat. Sampai jumpa kembali di artikel dan pembahsan-pembahsan lainnya.

Wassalam......

0 Response to "Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram"

Post a Comment

Paling Sering Dikunjungi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel